EPA
Mabruroh, Rizqi Jaramaya | Fitriyan Zamzami
Serangan terhadap komunitas Muslim dua hari berturut-turut.
LONDON – Dalam dua hari berturut-turut, Eropa digegerkan serangan terhadap komunitas imigran dan Muslim. Serangan di Hanau, Jerman, yang menewaskan sembilan orang pada Rabu (19/2) malam waktu setempat serta penusukan terhadap muazin di London, Inggris, Kamis (20/2), memunculkan ketakutan di kalangan umat Islam Eropa.
Penyerang di Masjid Pusat London langsung diringkus kemarin dan dikenai pasal percobaan pembunuhan. "Penyerang itu ditangkap oleh para jamaah sampai polisi tiba dan menangkapnya," ujar salah seorang jamaah masjid pusat London.
Penasihat masjid, Ayaz Ahmad, menuturkan, serangan itu hanya menargetkan sang muazin yang berusia 70 tahun. Pelaku, kata dia, menikam korban sambil berdiri di belakangnya saat shalat Ashar.
Muazin tersebut mendapatkan luka tusukan di leher sebelah kanan. "Luka-lukanya tidak mengancam, tetapi ada luka di lehernya, itu tidak terlalu dalam, tetapi cukup untuk memiliki banyak kehilangan darah. Itu sangat traumatis bagi semua orang," terang Ahmad.
Pelaku kemudiam berhasil diamankan oleh para jamaah sebelum kemudian menghubungi pihak kepolisian setempat. "Kami belum tahu motif serangan tersebut. Mengapa ia melakukan ini atau siapa dia sebenarnya," ujar salah seorang petugas polisi. Sejumlah jamaah menyatakan, sang penyerang beberapa kali terlihat di masjid sepekan belakangan.
Wali Kota London Sadiq Khan mengatakan, turut prihatin atas insiden tersebut. "Saya ingin meyakinkan komunitas (Muslim) London bahwa tindakan kekerasan di kota kami tidak akan ditoleransi," tulisnya di akun Twitter.
ISLAMOFOBIA DI BARAT
Sumber: hatecrime.osce.org (laporan diambil dari negara-negara Eropa dan Amerika Utara)
2014
Kekerasan Terhadap Muslim: 84
Ancaman Terhadap Muslim: 50
Serangan Bangunan Muslim: 179
Total: 313
2016
Kekerasan Terhadap Muslim: 210
Ancaman Terhadap Muslim: 121
Serangan Bangunan Muslim: 228
Total: 559
2018
Kekerasan Terhadap Muslim: 230
Ancaman Terhadap Muslim: 72
Serangan Bangunan Muslim: 264
Total: 566
2017
Kekerasan Terhadap Muslim: 261
Ancaman Terhadap Muslim: 127
Serangan Bangunan Muslim: 329
Total: 717
2015
Kekerasan Terhadap Muslim: 231
Ancaman Terhadap Muslim: 99
Serangan Bangunan Muslim: 347
Total: 677
Sehari sebelumnya, terjadi juga serangan yang menargetkan komunitas imigran Muslim. “Ini adalah serangan anti-Muslim dan rasis. Serangan terhadap orang asing. Orang-orang tak bersalah meninggal hari ini dan saya tak bisa mengerti,” kata Melissa Kaynak, seorang perempuan keturunan Turki di Jerman kepada Deutsche Welle (DW), kemarin.
Ia ditemui berdiri tak jauh dari lokasi penembakan, di sebuah warung shisha di pusat kota Hanau. Di seberang bangunan itu, warga Jerman menaruh rangkaian bunga tanda berdukacita. Kaynak berada di lokasi itu untuk memeriksa kondisi rekannya yang biasa menghabiskan waktu di warung sihsha milik imigran Turki tersebut.
BBC melaporkan, insiden penembakan pertama terjadi di bar shisha Midnight yang terletak di pusat kota Hanau, sekitar 25 kilometer di timur Frankfurt, pada Rabu pukul 22.00 waktu setempat. Saksi mata melaporkan, telah mendengar puluhan kali tembakan. Setidaknya, tiga orang tewas dalam penembakan di bar shisha tersebut.
Tersangka kemudian melarikan diri dengan sebuah mobil berwarna gelap ke wilayah Kesselstadt. Dia kembali melepaskan tembakan ke Arena Bar & Cafe. Diketahui, lima orang tewas di bar tersebut. Sembilan orang tewas dalam dua rangkaian penembakan di bar shisha di kota Hanau, Jerman. Sementara itu, beberapa orang lainnya terluka setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan pada Rabu sekitar pukul 22.00 waktu setempat.
Kami belum tahu motif serangan tersebut. Mengapa ia melakukan ini atau siapa dia sebenarnya.
Polisi memburu pelaku selama kurang lebih tujuh jam. Pelaku yang diidentifikasi sebagai Tobias R (43 tahun) dan warga negara Jerman ditemukan tewas bunuh diri di rumahnya. Ia juga membunuh ibunya.
Pelaku diketahui telah mengunggah manifesto yang berisi teori konspirasi dan pandangan rasisme. "Dia telah mengunggah sebuah pesan melalui video dan sebuah manifesto yang berisi mengenai teori konspirasi serta pandangan rasisme," ujar Jaksa Agung Peter Frank.
Frank mengatakan, sembilan orang yang menjadi korban tewas memiliki latar belakang imigran. Sementara, beberapa korban lainnya adalah warga negara Jerman dan orang asing yang berusia antara 21 hingga 44 tahun. Enam orang terluka dalam serangan itu. Satu di antaranya mengalami kondisi serius. Setidaknya, lima orang dari korban tewas adalah warga negara Turki.
Salah satu yang terluka di kafe shisha adalah Iskender Muhammad. Dari wawancara di rumah sakit yang disiarkan televisi Turki, ia mengatakan, mulanya mendengar enam kali tembakan. Sang pelaku kemudian memburu pengunjung dan menembak beberapa di antaranya di kepala.
Menurut Muhammad, ia tertembak di bahu. Saat itu, ia didatangi seorang pemuda yang tertembak di leher. Korban itu kemudian mengeluhkan ia kesulitan bernapas. “Saya katakan, ‘bacalah doa untuk keselamatan jiwamu’. Dia berteriak, kemudian hening,” tutur Muhammad, kemarin.
Ribuan orang berkumpul dan menyalakan lilin di sekitar 50 kota di Jerman pada Kamis malam. Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier, mengatakan, warga negara Jerman dan warga negara asing harus bersatu melawan rasisme. "Kami berduka, kami bersatu untuk berkabung bersama-sama dan melawan rasisme serta kekerasan," ujar Steinmeier, setelah meletakkan karangan bunga di luar salah satu bar.
Konfederasi Komunitas Kurdistan di Jerman mengatakan, beberapa korban adalah orang Kurdi. Mereka menuduh para pemimpin politik Jerman tidak tegas dalam menentang jaringan sayap kanan dan terorisme sayap kanan.
Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengutuk serangan penembakan itu. Dia menegaskan bahwa rasisme dan kebencian adalah racun yang harus dilawan. "Rasisme adalah racun, kebencian adalah racun, dan ini ada di masyarakat," ujar Merkel.
Pada Oktober lalu seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke sinagoge Jerman di Yom Kippur. Penembakan itu terjadi di hari paling suci Yahudi. Tembakan juga terjadi di sebuah restoran kebab di kota Halle yang menewaskan dua orang.
Pada Juni seorang simpatisan sayap kanan dituduh menembak mati seorang politisi proimigran. Pekan lalu, polisi menahan 12 orang yang diduga mendirikan organisasi sayap kanan dengan tujuan melakukan serangan terhadap para politisi, pencari suaka, dan Muslim.